16 Januari 2011

Pernapasan Pada Hewan dan Manusia

Pada saat manusia bernapas, udara dari lingkungan luar akan masuk ke dalam sistem pernapasan melalui organ-argan yang menyusunnya. Hidung merupakan organ pertama yang dilaluinya. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara, menghangatkan udara dan mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru. Setelah melewati hidung, udara akan melewati faring yang merupakan persimpangan antara rongga mulut ke esofagus dan rongga hidung ke batang tenggorokan. Dr faring udara akan melewati laring ( pangkal tenggorok ) yang memiliki katup pangkal tenggorokan ( epiglotis ). Pada laring juga terdapat selaput suara . Dari laring udara akan masuk ke batang tenggorokan ( trakhea ) yang tersusun atas cincin-cincin tulang rawan, Pada bagian dalam trakhea terdapat selaput lendir yg sel-selnya memiliki rambut getar ( cilia ) yg berfungsi menolak masuknya benda asing bersama-sama udara. Pada bagian akhir, ujung trakhea bercabang dua yang disebut bronkhus.Yang kanan akan masuk ke dalam paru-paru kanan, sedang yang kiri akan masuk paru-paru kiri. Di dalam paru-paru bronkhus bercabang-cabang menjadi bronkhiolus. Cabang-cabang terhalus dari bronkhiolus akan masuk ke dalam gelembung paru-paru ( alveolus ). Dinding alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium, dan banyak mengandung pembuluh kapiler. Di sinilah oksigen akan berdifusi ke dalam darah dan karbon dioksida serta air dilepaskan ke lingkungan.

Proses pernapasan itu sendiri pada prinsipnya meliputi proses-proses sebagai berikut :
  1. Proses menghirup udara dari lingkungan ( Inspirasi ) dan ,
  2. Proses menghembuskan udara ke lingkungan atau ekspirasi.
  3. Proses pertukaran oksigen ( O2 ) dengan karbondioksida ( CO2 ) , meliputi :
    • pertukaran oksigen ( O2 ) dari lingkungan dengan karbondioksida ( CO2 ) dari darah yang terjadi di alveolus ( disebut pernapasan luar / respirasi eksternal ).
    • pertukaran oksigen ( O2 ) dari darah dengan karbon dioksida ( CO2 ) dari sel / jaringan tubuh ( disebut pernapasan dalam / respirasi internal ).
  4. Proses oksidasi ( pembakaran ) zat makanan -terutama karbohidrat, lemak dan protein- untuk menghasilkan energi ( ATP ) terutama respirasi aerobik. Berlangsung di dalam sel terutama organel bernama mitokondria.

Berdasarkan tempatnya, pernapasan pada manusia dibedakan menjadi : pernapasan dada ( pernapasan tulang rusuk )
dan pernapasan perut ( pernapasan diafragma ).

  • Pernapasan dada terjadi bila otot antar tulang rusuk ( otot intercostalis )  bagian luar berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat ke atas, rongga dada membesar,paru-paru mengembang dan tekanan udara paru-paru rendah sehingga udara luar masuk ke dalam paru-paru.Ketika otot antar tulang rusuk bagian luar relaksasi maka tulang rusuk akan kembali ke posisi semula, rongga dada mengecil, paru-paru tertekan ,tekanan udara dalam paru-paru membesar shg udara terdorong keluar dari paru-paru ( ekspirasi )
  • Pernapasan perut terjadi bila otot diafragma berkontraksi , maka rongga dada membesar sehingga paru-paru mengem-bang dan tekanan udara dalam paru-paru mengecil akibatnya udara luar masuk ke dalam paru-paru ( inspirasi ).Ketika otot diafragma relaksasi, maka rongga dada mengecil, paru-paru tertekan, tekanan udara dalam paru-paru membesar, sehingga udara dalam paru-paru terdorong keluar ( ekspirasi ).

Ciri-Ciri Protozoa ( Protista mirip Hewan )

Tentu anda pernah mendengar ada seseoarang yang menderita penyakit malaria.
Apa penyebab penyakit ini ? ya, penyakit ini disebabkan oleh salah satu anggota protozoa.
Apa Protozoa itu ? Untuk mengetahuinya yuk kita baca info berikut ini !
 
http://t2.gstatic.com/images


PROTISTA MIRIP HEWAN ( PROTOZOA )

Dalam klasifikasi lama, protozoa dimasukkan dalam kingdom animalia. Namun pada klasifikasi system 6 kingdom, protozoa dimasukkan ke dalam kingdom Protista. Salah satu alasannya karena tubuhnya tidak terdeferensiasi secara jelas dan pada proses reproduksinya tidak terbentuk embrio.
 
            Secara structural tubuh protozoa hanya terdiri atas satu sel ( uniseller ). Protozoa ditemukan hidup hampir di semua tempat ( kosmopolit ) baik di darat, perairan tawar, perairan laut bahkan di dalam tubuh mahkluk hidup lainnya baik sebagai parasit maupun sebagai simbion ( simbiosis ). 
 
            Protozoa saat ini dikelompokkan ke dalam beberapa filum seperti tertera dalam tabel  berikut :

Tabel 23.2.Beberapa filum dari kingdom protista mirip tumbuhan dan ciri khasnya

FILUM

CARA GERAK

HABITAT
CONTOH GENUS/SPECIES

KETERANGAN

Rhizopoda / Sarcodina

Pseudopodia/
”kaki Semu”

Air tawar, air
Laut, tanah,
Dlm tubuh organisme lain

Amoeba
Entamoeba
Foraminifera, Arcella

Hidup bebas
Hidup parasit
Hidup di laut, memiliki cangkang


Mastigophora/ Flagellata

Bulu cambuk/
Flagel

Dlm tubuh organisme sbg parasit,

Trypanosoma
Trichomonas
Parasit pd manusia


Ciliata / Ciliophora

Cilia /bulu getar
Tempat berair,tanah lembab, dalam tubuh organisme
Paramaecium caudatum
Didinium, Vorticella, Stylonichia
Nyctoterus ovalis
Hidup bebas di perairan

Hidup di dalam usus kecoa

Sporozoa

Tidakbergerak
/immotil
Di dalam tubuh organisme sbg parasit
Plasmodium
( P.malariae, P.ovale,
P.falciparum )
Parasit pada manusia,beberapa jenisnya menyebabkan malaria

Suhu

Pengertian suhu

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas


Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan untuk mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah contoh mengubah dari skala celcius ke skala fahrenheit


Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diatas.

Thermometer menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat, termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya termometer bermacam-macam sebagai misal termometer klinis, termometer lab dan lain-lain.


Berikut ini pembahasan macam macam termometer.

Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang  dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan :
  1. raksa penghantar panas yang baik
  2. pemuaiannya teratur
  3. titik didihnya tinggi
  4. warnanya mengkilap
  5. tidak membasahi dinding
Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :
  1. titik bekunya rendah
  2. harganya murah
  3. pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Termometer Klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.

Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C

Termometer Digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

Termokopel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda

Besaran dan Satuan

Pengertian Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
  1. dapat diukur atau dihitung
  2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
  3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
  1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
  2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2
  1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
  2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.


Pengertian Satuan

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. Untuk melihat berbagai rumus dalam bab besaran dan satuan silakan klik http://www.4shared.com/document/ZJW7sSJ9/Rumus_Besaran_dan_Satuan.html

Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
  1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
  2. Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.

Nama Ilmiah Tumbuhan

1 Abei Fragaria
2 Abrosia Abrosia spp
3 Abutilon Abutilon spp
4 Acer Acer palmatum
5 Adas Foeniculum vulgare
6 Adas Sowa Aqethum grave
7 Adas-adasan Gomphrena globosa
8 Aechmea Aechmea
9 Aesculus Aesculus hippocastanum
10 Ageratum Ageratum
11 Aglaonema Aglaonema sp
12 Aglaonema Silver Aglaonema commutatum
13 Aglaonema Treubi Aglaonema treubi
14 Agropiron Agropiron
15 Akalifa Acalypha sp
16 Akalifa (Ekor tupai) Acalypha wilkesiana
17 Akar Gomet Pericamphylus glaucus
18 Akar Kelimpar Embalia ribes Burm
19 Akar Kepayang Hodgsonia macrocarpa
20 Akar Kucing Toddalisa asiatica
21 Akar Naga Poliypodium feei
22 Akar Rumput Alternanthera sessilis
23 Akar Sambang Merremia peltata
24 Akar Slemang Merremia umbellata
25 Akar Wangi Andropogon zizanioides
26 Akasia Cassia sp
27 Alamanda Alamanda chatartica
28 Alang-alang Imperata cylindrica
29 Alba Rosa Cordyline terminalis
30 Aleander Nerium oleamder
31 Almond Prunus dulcis
32 Alpukat Persea americana
33 Alstroemeria Alstroemeria
34 Aluminium kadri Pilea cadierei
35 Alvalva Medicago sativa
36 Alvalva Kuning Medicago falcata
37 Ambong-ambong Bidens
38 Ambong-ambong (Ketul) Bidens pilosa
39 Ambra Pelargonium radula
40 Andevi Chicorium endivia
41 Andong Rhadamnia cinerea
42 Anemon Korona Annemon coronaria
43 Anggrek Orcidaceae
44 Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis
45 Anggrek Buntut Bajing Rhinchostylis retusa
46 Anggrek Dendro Dedrobium sp
47 Anggrek Dendro Larat Dendrobium phalaenopsis
48 Anggrek Dendro Merpati Dendrobium crumenatum
49 Anggrek Dendro Rusa Dendrobium veratroides
50 Anggrek Dendro Sumba Dendrobium purpureum
51 Anggrek Ekor Tupai Rhinchostylis retusa
52 Anggrek Eria Kancil Eria javanica
53 Anggrek Eria Konde Eria albido tomentosa
54 Anggrek Eria Lili Eria hyachintoides
55 Anggrek Eria Lily Eria hyachintoides
56 Anggrek Eria Mawar Eria flvascen
57 Anggrek Eria Rotan Eria compressa
58 Anggrek Hitam Coelogyne pandurata
59 Anggrek Kalajengking Arachnis flos-aeris
60 Anggrek Kasut Paphiopedilum sp
61 Anggrek Kasut Belang Paphiopedilum lowii
62 Anggrek Kasut Berbulu Paphiopedilum glaucophyllum
63 Anggrek Kasut Hijau Paphiopedilum javanicum
64 Anggrek Kasut Kumis Cypripedium chamberlalianum
65 Anggrek Kasut Pita Paphiopedilum tonsum
66 Anggrek Kepang Pholidota imbricata
67 Anggrek Macan Gramatophyllum sp
68 Anggrek Mata Sapi Dendrobium anosum
69 Anggrek Oncidium Oncidium sp
70 Anggrek Tanah Spathoglottis aurea
71 Anggrek Tanah Apuy Phajus tankervilliae
72 Anggrek Tanah Coklat Phajus callosus
73 Anggrek Tanah Kuning Phajus flavus
74 Anggrek Tebu Gramatophyllum speciosum
75 Anggrek Vanda Vanda
76 Anggrung Irema orientalis
77 Anggur Vitis vinifera
78 Anggur Amerika Selatan Vitis labrusca
79 Anggur Bali Alphonso lavalle
80 Anggur Merah Vitis vinifera
81 Angsana Pterocarpus indica
82 Annemon Annemon
83 Anthurium Anthurium sp
84 Anthurium Flamingo Anthurium adreanum
85 Anthurium Keris Anthurium reneissance
86 Anthurium Kuping gajah Anthurium crystallinum
87 Anting Putri Wrightia religiosa
88 Anting-anting Fuchsia
89 Anyang-anyang Elaeocarpus glandiflorus
90 Anyelir Dianthus caryophyllus
91 Apel Malus silveltris
92 Apisditra Apisditra elatior
93 Aprikot Prunus mume
94 Apung Azzola pinnata
95 Ara Ficus pumnila
96 Aren Arenga pinnata
97 Areuy kawao Milletia sericea
98 Areuy ki asahan Tetracera indica Merr
99 Articoke Cynara scolimus
100 Asam Gelugur Garcinia atroviridis
101 Asam Jawa Tamarindus indica
102 Asam Londo Pithecolobium dulce
103 Asam Selong Eugenia uniflora
104 Asiri Laurus nobilis
105 Asparagus Asparague officinalis
106 Asparagus Vigna sesquipedalis
107 Aster Aster novae-angeliae
108 Awar awar Ficus septica
109 Azela (rumput azela) Rhododendrum sp
110 Babydoll Cordyline terminalis
111 Bacang Mangifera foetida
112 Bakau Bruguiera conyugata
113 Bakung Crinum asiaticum
114 Balam Palaquium qutta
115 Balam Merah Mallotus paniculate
116 Balam Merah Palaquium rostratum
117 Bambu Apus Gigantochloa apus
118 Bambu Ater Gigantochloa atter
119 Bambu Ater Gigantochloa atter
120 Bambu Bangkok Schizostachym caudatum
121 Bambu Batu Dendrocalamus strictus
122 Bambu Betung Dendrocalamus asper
123 Bambu Botol Schizostachyum zollingeri
124 Bambu Cangkoreh Dinochloa scandens
125 Bambu Cendani Phyllostachys sp
126 Bambu Duri Bambusa spinosa
127 Bambu Embong Bambusa horsfieldii
128 Bambu Gading Bambusa vulgaris
129 Bambu Gedang Bambusa ventricosa
130 Bambu Gombong Gigantochloa verticillata
131 Bambu Jepang Variegata Arandinaria japonica/Sasa fortunei
132 Bambu Kuning Bambusa vulgaris
133 Bambu Kuning Phyllostachys sulphurea
134 Bambu Ori Bambusa arundinacea
135 Bambu Pagar Bambusa glaucescens
136 Bambu Rejeki Dracaena
137 Bambu Suling Schizostachyum silicatum/Bambusa jacobsii
138 Bambu Tamiang Schizostachyum blumei
139 Bambu Telur Schizostachyum zollingeri
140 Bambu Wuluh Schizostachyum mosum
141 Bambu Wulung Phyllostachys puberuka
142 Bandotan Ageratum conyzoides
143 Baru Laut Thespesia populnea
144 Basia Bassia latifplia
145 Batu Chaetocarpus castaneicarpus
146 Bawang Bombay Allium cepa
147 Bawang Daun Allium fistulosum
148 Bawang Lokio Allium schoenoprasum
149 Bawang Merah Allium ascalonicum
150 Bawang Prei Allium porrum
151 Bawang Putih Allium sativum
152 Bawang-bawangan Zephyranthes spp
153 Bay Laurus nobilis
154 Bayam Amaranthus sp
155 Bayam Cabut Amaranthus tricolor
156 Bayam Duri Amaranthus spinosus
157 Bayam Eropa Spnacia oleracea
158 Bayam Kakap Amaranthus hybridus
159 Bayam Merah Celosia argentea
160 Bayam Raja Amaranthus hybridus
161 Bayam Selandia Baru Tetragonia expansa
162 Bayam Srilangka Basella alba
163 Bayas Oncosperma horidum
164 Bayur Pterospermum javanicum
165 Begonia Begonia glabra
166 Begonia Florens Begonia semperflorens
167 Belian Wangi Palaquium obovatum
168 Belimbing manis Averrhoa carambola
169 Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi
170 Belis Bellis
171 Beluchus Cratoxylon linguistrinum
172 Beluntas Pluchea indica
173 Benalu Dendrophthoe sp
174 Benalu The/The Hijau Dendrophthoe patandra
175 Benda Artocarpus elasticus
176 Bengkak Hernandia ovigera
177 Bengkirai Dryobalanops
178 Bengkuang Pachyrrhizus erosus
179 Bengle Zingiber cassummunar / Z. Montanum
180 Bengle Hantu Zingiber ottensii
181 Bentoel Daun Xanthosmoma sagittifolium
182 Benuang Duabanga molucana
183 Berangan Castanopsis inermis
184 Berangan Duri Castanopsis argentea
185 Beras Oriza sp
186 Berenuk Crescentia cujete
187 Beriang Ploiarum alterniflorum
188 Beringin Ficus benyamina
189 Beringin Karet Ficus retusa
190 Beringin Kimeng Ficus microcarpa
191 Beringin Korea Ficus coreana
192 Besi Eusideroxylon zwageri
193 Beti Ayer Flueggia virosa
194 Bidani Quisqualis indica
195 Bidara Zizypus jujuba
196 Bidara Laut Ximenia americana
197 Bidara Upas Merremia mammosa
198 Bidasari Porarna volubilis
199 Bieng-biengan Chenopodium
200 Biksa (Gelinggem) Bixa orellana
201 Binjai Mangifera caesia
202 Bintaro Cerbera manghas
203 Bintaro Codollam
204 Bira Alocasia indica
205 Birch Betula pendula
206 Bit Beta vulgaris
207 Blencong Commersonia bartramia
208 Blestru Luffa cylindrica
209 Blewah Cucumis melo var cantalupensis
210 Bligo Benincasa hispida
211 Blueberry Vaccinium spp
212 Bodi Ficus religiosa
213 Bodi Ficus rumphii
214 Bomaba Bomabaceae
215 Bombax Bombax buonopozense
216 Borage Borrago officinalis
217 Bougenville Bougenvilia spectabilis
218 Brokoli Brassica oleracea var italica
219 Bromeliad (nanas hias) Bromeliad sp
220 Bromus Bromus inermis
221 Brotowali Tinospora tuberculata
222 Bruas Garcinia celebica
223 Brucea Brucea javanica
224 Buah Ajaib Synsepalum dulcificum
225 Buah Mentega Diospyros phillippinensis
226 Buah Merah Pandanus conoideus
227 Bulan bulan Endospermum malaccense
228 Bulangan Gmelina philiappensis
229 Bunga Bangkai Amorphopalus titanum
230 Bunga Bokor Hydrangea macrophylla
231 Bunga Bugang Clerodendron calamitosum
232 Bunga Cangkak Schima wallichii
233 Bunga embun Drosera sp
234 Bunga Kertas Zinia elegan
235 Bunga Kuning Cassia surattensis
236 Bunga Kupu-Kupu Bauhinia purpurea
237 Bunga Lampion Irian Mucuna beneetti
238 Bunga Lilin Hoya carnosa
239 Bunga Matahari Helianthus anuus
240 Bunga Merak Caesalpinia pulcherrima
241 Bunga Mulut Naga Antirrhinum majus
242 Bunga Negro Sinningia speciosa
243 Bunga Pagoda Clerodendron paniculatum
244 Bunga Patma Rafflesia patma
245 Bunga Pukul Empat Mirabilis jalapa
246 Bunga Pulu (Cartamus) Carthamus tinctorius
247 Bunga Saputangan Maniltoa grandiflora
248 Bunga Sepatu Hibiscus rosa sinensis
249 Bunga Susu Ervatamia coronaria
250 Bunga Tahi Ayam Lantana tamara
251 Bunga Tahi Ayam Tagetes
252 Bunga tengah hari Pentapetes phoenicea
253 Bungur Besar Lagerstroemia indica
254 Bungur Jepang Lagerstroemia
255 Buni Antidesma bunius
256 Bunut Ficus glabela
257 Burgundi Ficus elastica
258 Buta Excoecaria agalocha
259 Butun Barringtonia asiatica
260 Buwah Susu Passiflora laurifolia
261 Buxus Buxus sempervirens
262 Cabai Capsicum annum
263 Cabai Besar Capsicum annuum var Grossum
264 Cabai Rawit Capsicum frutescens
265 Cabe Jawa Piper retrofractum
266 Cabe Puyang Polygonum hidropiper
267 Cakar Ayam Digitaria adscendens
268 Calathea (Pisang hias) Calathea sp
269 Calathea Argentea Calathea picturata
270 Calathea lurik Calathea princeps
271 Calathea Makoyama Calathea makoyama
272 Calathea Mawar Calathea rosea-picta
273 Calathea zebrina Calathea zebrina
274 Calendula Calendula officinalis
275 Calincing Oxalis corniculata
276 Calodendrum Calodendrum capanse
277 Camomille Anthemis nobilis
278 Candu Papaver semmiferum
279 Cangkring Erythrina fusca
280 Cantel Sorghum halepense
281 Capayan Desmodium umbellatum
282 Caragana Caragana arborescen
283 Caria Carya illinoinensis
284 Carissa Carissa grandiflora
285 Cartamus ( Pulu) Carthamus tinctorius
286 Cedrus Cedrus
287 Cemara angin Casuarina equisetifolia
288 Cemara Duri Juniperus rigida
289 Cemara Embun Casuarina equisetifolia
290 Cemara Kipas Casuarina equisetifolia
291 Cemara Laut Casuarina equisetifolia
292 Cemara Norfolk Araucaria heterophylla
293 Cemara Pinus Casuarina cunninghamiana
294 Cemara Pua Pua Juniperus chinensis
295 Cemara Putih Casuarina equisetifolia
296 Cemara Udang Casuarina equisetifolia
297 Cempaka putih Michelia alba
298 Cempedak Artocarpus champeden
299 Cemplok Abutilon indicum
300 Cendana Santalum album

Nama Ilmiah Hewan

Hewan (Animalia):

1 Anoa depressicornis = Anoa dataran rendah, Kerbau pendek
2 Anoa quarlesi = Anoa pegunungan
3 Arctictis binturong = Binturung
4 Arctonyx collaris = Pulusan
5 Babyrousa babyrussa = Babirusa
6 Balaenoptera musculus = Paus biru
7 Balaenoptera physalus = Paus bersirip
8 Bos sondaicus = Banteng
9 Capricornis sumatrensis = Kambing Sumatera
10 Cervus kuhli; Axis kuhli = Rusa Bawean
11 Cervus spp. Menjangan, = Rusa sambar (semua jenis dari genus Cervus)
12 Cetacea Paus = (semua jenis dari famili Cetacea)
13 Cuon alpinus = Ajag
14 Cynocephalus variegatus = Kubung, Tando, Walangkekes
15 Cynogale bennetti = Musang air
16 Cynopithecus niger = Monyet hitam Sulawesi
17 Dendrolagus spp. = Kanguru pohon (semua jenis dari genus Dendrolagus)
18 Dicerorhinus sumatrensis = Badak Sumatera
19 Dolphinidae = Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Dolphinidae)
20 Dugong dugon = Duyung
21 Elephas indicus = Gajah
22 Felis badia = Kucing merah
23 Felis bengalensis = Kucing hutan, Meong congkok
24 Felis marmorota = Kuwuk
25 Felis planiceps = Kucing dampak
26 Felis temmincki = Kucing emas
27 Felis viverrinus = Kucing bakau
28 Helarctos malayanus = Beruang madu
29 Hylobatidae Owa, = Kera tak berbuntut (semua jenis dari famili Hylobatidae)
30 Hystrix brachyura = Landak
31 Iomys horsfieldi = Bajing terbang ekor merah
32 Lariscus hosei = Bajing tanah bergaris
33 Lariscus insignis = Bajing tanah, Tupai tanah
34 Lutra lutra = Lutra
35 Lutra sumatrana = Lutra Sumatera
36 Macaca brunnescens = Monyet Sulawesi
37 Macaca maura = Monyet Sulawesi
38 Macaca pagensis = Bokoi, Beruk Mentawai
39 Macaca tonkeana = Monyet jambul
40 Macrogalidea musschenbroeki = Musang Sulawesi
41 Manis javanica = Trenggiling, Peusing
42 Megaptera novaeangliae = Paus bongkok
43 Muntiacus muntjak = Kidang, Muncak
44 Mydaus javanensis = Sigung
45 Nasalis larvatus = Kahau, Bekantan
46 Neofelis nebulusa = Harimau dahan
47 Nesolagus netscheri = Kelinci Sumatera
48 Nycticebus coucang = Malu-malu
49 Orcaella brevirostris = Lumba-lumba air tawar, Pesut
50 Panthera pardus = Macan kumbang, Macan tutul